Analisis Kehilangan Air Dan Efisiensi Pada Saluran Sekunder Macan Di Daerah Irigasi Jatiluhur

Authors

  • Stevani Dinda Aryani Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Padjadjaran Author
  • Edy Suryadi Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Padjadjaran Author
  • Hanhan A. Sofiyuddin Balai Teknik Irigasi Direktorat Jenderal SDA, Kementerian PUPR Author

DOI:

https://doi.org/10.59613/wffn4b91

Keywords:

Evaporasi, Kehilangan Air, Rembesan

Abstract

Modernisasi irigasi adalah upaya untuk mendukung ketahanan pangan dengan meningkatkan layanan irigasi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Ketidakmerataan distribusi air menyebabkan kehilangan air yang signifikan, dipengaruhi oleh faktor seperti evaporasi, perkolasi, penyadapan air, dan kerusakan infrastruktur. Sub Sistem Macan di Daerah Irigasi Jatiluhur, yang mengairi lahan pertanian di Kabupaten Subang, memiliki kondisi jaringan yang bervariasi dengan beberapa saluran yang tidak berfungsi optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besarnya kehilangan air dan efisiensi saluran irigasi di Sub Sistem Macan, khususnya akibat evaporasi dan rembesan. Penelitian dilakukan melalui survei kondisi jaringan, pengukuran debit saluran menggunakan metode mid section SNI 8066:2015, dan analisis kehilangan air akibat evaporasi dan rembesan menggunakan metode inflow-outflow serta persamaan Moritz. Data primer diperoleh dari pengukuran lapangan dan data sekunder dikumpulkan dari berbagai sumber. Hasil penelitian menunjukkan variasi kehilangan air di setiap saluran. SS Macan dengan beton precast memiliki kehilangan air terendah sebesar 0,23 m³/s dan efisiensi tertinggi 93,11%, sementara SS Jatiroke dengan lining tanah memiliki kehilangan air tertinggi sebesar 0,50 m³/s dan efisiensi terendah 83,95%. Kehilangan air akibat evaporasi meningkat seiring dengan luas permukaan saluran, dengan nilai tertinggi pada SS Macan sebesar 6,11 x 10^-4 m³/s. Jenis lining saluran sangat mempengaruhi efisiensi irigasi. Beton precast dan pasangan batu menunjukkan efisiensi tinggi dalam mengurangi kehilangan air, sedangkan saluran tanah menunjukkan efisiensi lebih rendah. Studi ini menyarankan evaluasi dan peningkatan material lining serta pemeliharaan rutin untuk meningkatkan efisiensi sistem irigasi.

Downloads

Published

2024-07-27